Apabilamutasi berlangsung secara terus menerus pada makhluk hidup dari generasi ke generasi berikutnya maka bisa terjadi suatu saat nanti akan muncul spesies baru, yang memiliki sifat berbeda dengan moyangnya. Selain terjadi pada tumbuhan (buah semangka) seperti pada gambar 6.1, mutasi juga dapat terjadi pada manusia. Mutasi di atas termasuk mutasi gen akibat perubahan jenis basa nitrogen. Perubahan jenis basa nitrogen pada rantai nukleotida disebut juga pergeseran tautomerik tautomeric shift. Perubahan ini dapat terjadi karena substitusi penggantian secara transisi maupun transversi. Jika dilihat pada gambar di atas, terjadi penggantian basa nitrogen yang sejenis, yaitu penggantian Guanin dengan Adenin, kedua basa nitrogen ini merupakan basa nitrogen dari kelompok Purin. Dengan adanya penggantian ini menyebabkan asam amino yang terbentuk berubah, yang awalnya asam aminonya Glysin menjadi Serin. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah E.
Mutasitransisi terjadi ketika pirimidin dasar (yaitu, timin [T] atau sitosin [C]) menggantikan basa pirimidin lain atau ketika a purin dasar (yaitu, adenin [A] atau guanin [G]) menggantikan basa purin lain. Dalam DNA untai ganda, masing-masing basa berpasangan dengan pasangan spesifik pada untai yang sesuai—A berpasangan dengan T dan C
Kebutuhan akan transisi sebagai mutasi pergantian basa bisa ditengarai sudah ada sejak lama. Transisi sebagai mutasi pergantian basa adalah proses perubahan atau peralihan dari satu bahasa ke bahasa lain yang berbeda. Tujuan umum dari transisi ini adalah untuk memudahkan komunikasi antar orang dari bahasa yang berbeda. Proses ini bisa menjadi sangat meluas dan diperlukan oleh semua orang yang berkomunikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks profesional. Transisi dapat diterapkan secara efektif untuk menjawab sejumlah besar pertanyaan, membantu dalam menyelesaikan konflik, dan membuat orang merasa lebih nyaman dalam situasi yang membingungkan. Dengan transisi, pembicara dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, dengan mengubah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Transisi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik di antara orang yang berbeda, sehingga mereka dapat berbicara satu sama lain dengan lebih mudah. Apakah Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa?Keuntungan Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian BasaBagaimana Cara Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa?Apa yang Harus Dipertimbangkan Saat Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa?Kesimpulan Transisi sebagai mutasi pergantian basa adalah proses perubahan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain yang berbeda. Proses ini dapat mencakup perubahan dalam beberapa aspek, termasuk di dalamnya adalah struktur kalimat dan pilihan kata. Transisi dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Proses ini bisa menjadi sangat meluas dan diperlukan oleh semua orang yang berkomunikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks profesional. Transisi juga dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan kesetaraan, karena memungkinkan orang dari berbagai latar belakang dan budaya untuk saling berbicara. Transisi juga dapat membantu orang memahami satu sama lain dengan lebih baik, dan dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang berbagai budaya dan bahasa. Dengan menggunakan transisi, orang dapat dengan mudah memahami dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Keuntungan Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa Keuntungan utama dari transisi sebagai mutasi pergantian basa adalah bahwa proses ini memungkinkan orang untuk dengan mudah berkomunikasi dalam bahasa yang berbeda. Dengan menggunakan transisi, orang dapat dengan mudah memahami dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan demikian, transisi ini memungkinkan orang untuk berbicara dengan orang lain tanpa kesulitan. Selain itu, transisi juga dapat membantu orang memahami bahasa yang berbeda, sehingga mereka dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari berbagai latar belakang. Selain itu, transisi juga dapat membantu dalam memecahkan konflik dan mempromosikan kesetaraan. Dengan menggunakan transisi, orang dapat memahami dan menyampaikan pesan kepada orang lain dengan lebih mudah. Dengan demikian, transisi dapat membantu dalam menyelesaikan konflik di antara orang yang berbeda, sehingga mereka dapat berbicara satu sama lain dengan lebih mudah. Transisi juga dapat membantu dalam mempromosikan kesetaraan, karena memungkinkan orang dari berbagai latar belakang dan budaya untuk saling berbicara. Bagaimana Cara Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa? Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk menggunakan transisi sebagai mutasi pergantian basa. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan kamus. Kamus dapat membantu untuk menemukan kata dan frasa yang tepat untuk menyampaikan pesan. Selain itu, menggunakan kata-kata dan frasa yang sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh orang lain juga dapat membantu dalam menggunakan transisi dengan benar. Selain itu, orang juga dapat memanfaatkan kemampuan berbicara orang lain untuk membantu dalam menggunakan transisi. Dengan mendengarkan cara orang lain berbicara, orang dapat memahami bagaimana orang lain berbicara dan menggunakan bahasa yang berbeda. Selain itu, orang juga dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku dan program belajar bahasa lain untuk membantu dalam menggunakan transisi. Apa yang Harus Dipertimbangkan Saat Menggunakan Transisi Sebagai Mutasi Pergantian Basa? Saat menggunakan transisi sebagai mutasi pergantian basa, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, orang harus memahami bahasa yang digunakan orang lain sebelum menggunakan transisi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa orang dapat dengan mudah memahami dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Selain itu, orang juga harus memastikan bahwa mereka menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa orang lain. Ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu, orang juga harus memahami bahwa transisi dapat berubah seiring dengan waktu dan konteks. Dengan demikian, orang harus memastikan bahwa transisi yang digunakan masih relevan dan sesuai dengan situasi. Selain itu, orang juga harus memahami bahwa transisi dapat berubah tergantung pada situasi dan konteks. Dengan demikian, orang harus memastikan bahwa transisi yang digunakan masih sesuai dengan situasi saat ini. Kesimpulan Transisi sebagai mutasi pergantian basa adalah proses perubahan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain yang berbeda. Proses ini dapat membantu orang untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih mudah dan membantu dalam memecahkan konflik. Selain itu, transisi juga dapat membantu dalam mempromosikan kesetaraan. Namun, orang harus memastikan bahwa mereka memahami bahasa yang digunakan orang lain sebelum menggunakan transisi dan memastikan bahwa transisi yang digunakan masih relevan dan sesuai dengan situasi saat ini.
JakaBagja. 1.Mutasi Gen (Mutasi Titik/ Point Mutation Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Gen ( Materi didalam gen itu tidak lain adalah Nukleotida = Basa nitrogennya) 2. Mutasi Kromosom ( Mutasi besar /Gross Mutation) Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu

Uploaded byRivana 0% found this document useful 0 votes0 views28 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views28 pagesMUTASIUploaded byRivana Full descriptionJump to Page You are on page 1of 28Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. Buy the Full Version You're Reading a Free Preview Pages 13 to 26 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

MutasiDNA dapat terjadi melalui proses transisi, transversi, delesi, insersi, dan duplikasi. Mutasi gen dapat berdampak pada terjadinya Mutasi pergantian basa nitrogen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) transisi, apabila basa nitrogen berganti dengan dengan basa nitrogen satu golongan (purin berganti dengan purin, pirimidin berganti
Apa ya artinya mutasi itu? Lalu, ada dampaknya nggak, sih? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini! — Kamu pernah dengar istilah mutasi? Kalau di film superhero, mungkin kamu tau kalau mutasi menyebabkan munculnya kekuatan spesial yang dimiliki tokoh pahlawan seperti hulk, wolverine, dan juga spider-man. Walaupun cerita tersebut merupakan fiksi, namun tidak sepenuhnya mutasi itu juga hanya cerita fiktif ya. Dalam ilmu biologi, mutasi benar-benar terjadi pada makhluk hidup, dan belum tentu juga, membuat individu tersebut memiliki kekuatan super. Lalu, seperti apa ya mutasi itu? Mari kita belajar! Apa Itu Mutasi? Pengertian mutasi adalah perubahan yang terjadi pada urutan nukleotida. Mutasi terdiri atas dua macam, jika perubahan nukleotida terjadi di suatu gen, maka disebut mutasi gen atau mutasi genetik. Sedangkan, jika perubahannya pada struktur atau jumlah kromosom, maka disebut mutasi kromosom. Perubahan tersebut bisa terjadi pada taraf urutan gen disebut juga mutasi gen maupun pada taraf urutan kromosom. Uniknya, peluang terjadinya mutasi di alam itu cukup langka guys! Setiap jenis mutasi memiliki probabilitas yang berbeda. Misalnya mutasi kromosom pada penyakit kelainan down syndrome dengan peluang 1 maupun mutasi paling langka yakni KAT6A syndrome yang hanya dimiliki oleh 150 orang di dunia sepanjang sejarah! Salah satu mutasi yang sering kita dengar belakangan ini, yakni mutasi dari virus SARS-CoV-2 yang kini bermutasi menjadi varian omicron. Dengan mutasi, virus dapat berpotensi lebih berbahaya dari sebelumnya, terutama jika virus tersebut sudah mampu menghindari sistem imun atau vaksin yang tersedia bagi kita. Itu tadi salah satu contoh dari mutasi yang sering kita dengar, semoga menjadi gambaran singkat untuk lebih memahami pengertian mutasi ya! Mutasi sendiri terdiri atas beberapa jenis, Yuk kita simak lebih lanjut! Baca juga Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Serta Proses Terjadinya Klasifikasi Mutasi Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik, baik DNA maupun RNA. Berdasarkan klasifikasinya, mutasi dibagi menjadi beberapa jenis. yaitu 1. Mutasi berdasarkan jenis sel Mutasi jenis sel terbagi pula menjadi 2 macam, yakni mutasi somatis dan germinal. Mutasi Somatis Mutasi somatik adalah adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. Mutasi Gametik Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Oleh sebab itu, mutasi ini terjadi akibat faktor keturunan. 2. Mutasi berdasarkan cara terjadi Klasifikasi selanjutnya adalah terjadinya mutasi dibedakan berdasarkan proses atau cara terjadinya. Mutasi berdasarkan cara terjadi dibagi menjadi 2 macam, yakni mutasi alami dan mutasi buatan yang dirancang oleh manusia untuk memenuhi tujuan tertentu. Mutasi Alami Perubahan genetik dalam mutasi alami terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Hal ini karena faktor terdapatnya mutagen alami yang menyebabkan mutasi. Kasus dari mutasi alami sangat jarang terjadi. Mutasi Buatan Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Oleh sebab itu, mutasi ini terjadi akibat faktor keturunan. 3. Mutasi berdasarkan sifat genetik Selanjutnya, mutasi berdasarkan sifat genetik tertentu dari suatu individu. Umumnya, ada 2 macam mutasi pada klasifikasi ini, yakni Mutasi Dominan Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan genotip homozigot dan heterozigot dominan. Gen dominan tersebut kemudian akan membawa sifat penyebab mutasi. Mutasi Resesif Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan genotip homozigot yang resesif. Gen resesif tersebut akan membawa sifat penyebab mutasi. Baca juga Penentuan Jenis Kelamin pada Makhluk Hidup 4. Mutasi berdasarkan arah mutasi Kemudian, ada mutasi yang digolongkan berdasarkan arah mutasinya. Ada dua jenis mutasi berdasarkan arah mutasinya yakni Mutasi Maju Mutasi ini mengubah fenotip organisme yang sebelumnya abnormal menjadi normal. Mutasi ini umumnya terjadi secara buatan. Karena sifatnya membawa dampak positif dan digunakan sebagai teknologi dalam bidang kesehatan. Contohnya yakni pengobatan dengan metode radioterapi. Mutasi Mundur Mutasi ini menyebabkan fenotip organisme yang sebelumnya normal menjadi abnormal. Contohnya ada pada penyakit anemia sel sabit yang menyerang sel darah merah. 5. Mutasi berdasarkan peran bagi mutan Nah, untuk klasifikasi ini, mutasi banyak dibahas dari segi peranannya yang terjadi pada mutan individu yang bermutasi tersebut. Diantaranya adalah Mutasi Menguntungkan Mutasi ini terjadi dan membuat organisme mengalami perubahan menjadi adaptif. Contohnya adalah mutasi pada gen CETP yang menyebabkan produksi kolesterol dalam tubuh menjadi rendah. Sehingga individu terhindar dari masalah pada pembuluh darah dan penyakit jantung meskipun mengkonsumsi kolesterol dalam jumlah besar. Mutasi Merugikan Kebalikan dari mutasi menguntungkan, mutasi ini terjadi dan membuat organisme mengalami perubahan menjadi tidak adaptif. Contohnya yakni mutasi genetik pada belalang yang justru mengubah warnanya menjadi merah muda, sehingga mudah dimangsa oleh predatornya. 6. Mutasi berdasarkan perubahan fenotip Mutasi selanjutnya digolongkan berdasarkan perubahan pada fenotip. Mutasi ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni Mutasi Makro Pada mutasi makro, perubahan terjadi cukup signifikan karena perubahan besar terjadi pada fenotip. Umumnya mutasi ini dapat terlihat dengan jelas, seperti mutasi pada belalang berwarna merah muda. Mutasi Mikro Mutasi mikro sendiri hanya menyebabkan sedikit perubahan pada fenotip. Selain itu, mutasi tersebut seringkali tidak bisa diamati secara langsung dan memerlukan penelitian lebih lanjut. 7. Mutasi berdasarkan tingkatan Kemudian yang terakhir, seperti yang sudah kita bahas pertama kali, mutasi berdasarkan tingkatan ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni mutasi gen dan mutasi kromosom. Demikianlah klasifikasi dari banyaknya jenis mutasi di dunia ini. Gimana? mulai agak goyang belum ini buat ngapalin semuanya? Tenang aja, tarik nafas dulu. Duduk yang enak, baru lanjutin pembahasan berikutnya tentang dampak dari mutasi. Baca juga Mempelajari Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis Oke, kita lanjut ya! Mutasi adalah perubahan dalam bentuk, kualitas, atau sifat lain. Dari kalimat tersebut, kita bisa pahami, bahwa mutasi bisa membawa dampak baik, dan juga dampak buruk pada suatu individu. Mutasi kini banyak dimanfaatkan di berbagai bidang, khususnya di bidang biologi. Salah satu contohnya antara lain pembuatan buah tanpa biji, misalnya semangka tanpa biji. Sudah pernah coba, belum nih? lebih nyaman kan makan semangkanya? Selain itu, ada pula produksi bibit unggul, pembuatan tanaman hias, dan pembentukan antibiotik juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan mutasi. Sedangkan dampak buruknya, ada pada beberapa penyakit yang diderita individu akibat mutasi, maupun membuatnya menjadi tidak adaptif dengan lingkungan sekitar. Nah, sekarang kita bahas lebih detail yuk tentang dampak-dampak dari mutasi. Dampak Positif Mutasi 1. Sebagai terapi pengobatan kanker Pengobatan kanker memanfaatkan mutagen berupa sinar radioaktif untuk merusak DNA sel kanker agar bermutasi kembali dan menghentikan pertumbuhannya. 2. Produksi Antibodi Monoklonal Sel hibridoma merupakan hasil fusi atau penyatuan sel kanker dengan sel limfosit untuk menghasilkan antibodi monoklonal. Digunakannya sel kanker pada pembuatan sel hibridoma karena sifatnya yang cepat membelah. Sel limfosit digunakan untuk menghasilkan antibodi. 3. Resistensi Penderita Sicklemia Terhadap Malaria Mutasi menyebabkan seorang individu menjadi penderita sicklemia. Kondisi ini membuat individu tersebut memiliki bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit. Dengan kondisi tersebut, seorang penderita sicklemia cukup resisten dan akan lebih sulit tertular malaria. 4. Meningkatkan Keanekaragaman Dengan kemajuan teknologi pengetahuan, mutasi dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan keanekaragaman biologis, yakni Mutagen buatan dapat menciptakan produk pangan yang lebih disukai oleh masyarakat, seperti buah poliploidi yang tidak memiliki biji. Bibit unggul dapat diciptakan atau dibentuk dengan memanfaatkan mutasi, bahkan dapat menjadi spesies baru yang memiliki sifat yang diinginkan dengan kata lain terjadi proses evolusi. Selain memiliki beberapa manfaat, mutasi juga memiliki dampak negatif, lho. Dampak negatif mutasi antara lain berdampak bagi manusia, yaitu timbulnya penyakit seperti Sindrom Turner, Klinefelter, Sindrom Jacob, Sindrom Patau, Sindrom Edward, Metafemale, dan Anemia Sel Sabit. Baca Juga Apa Saja Manfaat Transfusi Darah? Dampak Negatif Mutasi 1. Sindrom Turner merupakan kelainan genetik pada perempuan karena kekurangan satu kromosom X. Biasanya, perempuan memiliki kromosom seks XX yang berjumlah 46 buah, tetapi pada penderita Sindrom Turner, kromosomnya menjadi XO dan hanya berjumlah 45 buah. Penderita Sindrom Turner juga mengalami infertil. Penderita sindrom turner yang terlahir dengan kondisi salah satu dari dua kromosom X-nya menghilang. Sumber MSD Manual 2. Sindrom Jacob diderita oleh pria. Sindrom Jacob terjadi karena ada 1 tambahan kromosom Y pada pria, sehingga kromosomnya menjadi XYY. Meskipun disebabkan kelainan genetik, sindrom ini biasanya bukan berasal dari kelainan yang diwariskan secara turun temurun. Tetapi diwariskan hanya dari ayah yang mengalami kelainan spontan saat pembentukan spermanya. Anak laki-laki dengan tambahan satu kromosom Y, sehingga menderita sindrom jacob. Sumber Klinefelter adalah kelainan yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X pada laki-laki. Oleh karena itu, pada penderita Klinefelter, kromosomnya menjadi XXY. Salah satu ciri fisik yang terlihat dari penderita sindrom ini adalah payudara yang membesar. Selain Sindrom Klinefelter, kelainan lain yang disebabkan oleh mutasi kromosom adalah sindrom patau. Penderita sindrom klinefelter laki-laki yang memiliki kondisi pertembuhan payudara akibat kelebihan kromosom X. SUmber 4. Sindrom Patau Sindrom patau memiliki nama lain yakni Trisomy 13. Sesuai dengan namanya, pada penderita sindrom patau, terdapat 3 salinan kromosom yang mengalami kelainan pada kromosom ke-13. Sindrom ini dapat terlihat karena memunculkan suatu gejala. Gejala sindrom patau adalah Ukuran satu atau kedua mata menjadi lebih kecil microphthalmia Bibir sumbing Jari tangan atau kaki memiliki jumlah yang berlebih polidaktil Polidaktil pada penderita sindrom patau. Sumber Edward juga merupakan kelainan pada kromosom. Kromosom yang mengalami kelainan pada Sindrom Edward adalah kromosom nomor 18. Salah satu ciri bayi yang mengalami Sindrom Edward adalah jari yang tumpang tindih dengan kondisi telapak tangan yang menggenggam. Sindrom selanjutnya yang disebabkan oleh kelainan kromosom adalah sindrom metafemale. Penderita sindrom edward. Sumber Baca juga Pola-Pola Hereditas pada Makhluk Hidup 6. Sindrom Metafemale Sindrom ini sering juga disebut dengan sindrom wanita super, yang menyebabkan penderitanya menjadi berperawakan lebih besar dari wanita pada umumnya. Hal ini disebabkan kelebihan kromosom X pada penderitanya, sehingga penderita Sindrom Metafemale biasanya memiliki kromosom XXX. Penderita Sindrom Metafemale dengan kromosom XXX Sumber Wikimedia Commons Kamu pernah dengar tentang penyakit anemia? Penyakit anemia yang terjadi akibat mutasi gen disebut penyakit anemia sel sabit. Penyakit ini disebabkan karena adanya perubahan 1 nukleotida pada gen penyandi hemoglobin darah. Akibatnya, pada penderita anemia sel sabit, sel darah merahnya berbentuk bulan sabit, sehingga tidak mampu mengantarkan oksigen secara maksimal. Selain itu, bentuk sabit ini juga mempersulit pergerakan sel darah merah itu sendiri. Situasi ini menyebabkan rusaknya jaringan dan organ karena terhambatnya distribusi sel darah merah. Ternyata banyak juga ya, dampak yang disebabkan oleh mutasi gen. Makasih udah belajar di blog Ruangguru hari ini! Kamu ingin mempelajari mutasi gen lebih lanjut? Ayo, belajar bersama di ruangbelajar! Dengan ribuan video konsep kilat dan fitur Adapto, Kamu bisa pelajari materi sulit dengan cara belajar kamu yang paling nyaman! Yuk cobain sekarang, ada diskon lho! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. KAT6A Syndrome, Rare Disease Database [Daring] Tautan Diakses 5 Januari 2022 Tracking SARS-CoV-2 variants, World Health Organization [Daring] Tautan ARS-CoV-2-variants/ Sumber Foto Turner Syndrome [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Jacob Syndrome [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Klinefelter syndrome [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Polydactile [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Edward syndrome [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Triple X syndrome [Daring] Tautan Diakses 9 Maret 2022 Artikel ini diperbarui pada 30 Agustus 2022.
\n mutasi pergantian basa tipe transisi terjadi bila
Peristiwamutasi yang telah terjadi adalah a. Delesi. b. Transisi. c. Translokasi. d. Transverse. e. Katenasi. Jawaban soal mutasi : B. Pembahasan: Perubahan pada gambar diatas terletak pada basa-basa nitrogennya, yang telah terjadi adalah transisi yaitu pergantian basa nitrogen dengan basa nitrogen yang sejenis. 50. Ilustrasi DNA, tempat terjadinya mutasi gen karena perubahan urutan basa nitrogen. Foto PixabayJenis mutasi gen dibedakan berdasarkan perubahan urutan basa nitrogen pada gen tersebut. Mutasi gen sendiri adalah perubahan urutan basa pada DNA yang menyebabkan adanya perubahan pada kodon, lalu urutan asam amino pada polipeptida yang mutasi gen dapat menimbulkan variasi genetika yang merupakan faktor adanya evolusi. Jika tidak ada mutasi, maka organisme akan sama saja dari waktu ke waktu. Sehingga, mutasi memiliki peran terhadap keanekaragaman organisme seperti sekarang yang dikutip dari Biologi terbitan Penerbit Erlangga, jenis mutasi gen ada tiga, yaitu pergeseran tautomerik, perubahan letak urutan basa nitrogen, dan pergeseran rangka DNA. Berikut ini adalah jenis mutasi gen dan penjelasannyaJenis Mutasi Gen dan ContohnyaPergeseran tautomerik adalah perubahan jenis basa nitrogen pada DNA. Pergeseran tautomerik diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu transversi dan adalah pergantian basa dengan basa yang tidak sejenis. Misalnya, awalnya urutan basa pada DNA adalah AAC-GCG-CTC. Suatu saat, basa G purin diganti dengan basa T pirimidin, sehingga urutannya menjadi adalah pergantian basa dengan basa yang sejenis. Misalnya, urutan basa AAC-GCG-CTC terjadi substitusi dari basa G purin dan basa A purin, sehingga urutannya menjadi jenis mutasi gen adalah perubahan jenis basa nitrogen yang terjadi pada penderita anemia sel sabit atau hemoglobin S. Terdapat perbedaan di antara asam amino yang berjumlah 600 itu dengan orang yang hemoglobinnya kodon nomor 6, penderita anemia sel sabit terdapat perubahan yang awalnya A-T menjadi T-A. Selain itu, yang semula urutan basanya adalah CTC, kemudian berubah menjadi Perubahan Letak Urutan Basa NitrogenPerubahan letak urutan basa nitrogen ini akan mengakibatkan pengaruh pada urutan kodon dan akhirnya juga mempengaruhi urutan asam amino pada dari perubahan letak urutan basa nitrogen adalah pada awalnya urutannya AAC-CGC-TTC menjadi AAC-GCC-TTC karena basa G dan C rangka DNA atau frameshift adalah perubahan jumlah nukleotida atau basa nitrogen. Perubahan ini dapat terjadi pada satu basa nitrogen atau lebih. Pergeseran rangka DNA dibedakan menjadi dua, yaitu delesi pengurangan dan adisi penambahan.Contohnya, terdapat penambahan basa nitrogen T pada rangka DNA yang awalnya "AAC-GCG-CTC", sehingga urutannya menjadi "AAC-GCT-GCT-T…", bisa juga terjadi pengurangan pada basa A sehingga urutannya menjadi "ACG-CGC-TC..".Jenis mutasi gen juga dimiliki oleh makhluk hidup. Tidak hanya manusia, tetapi hewan dan tumbuhan juga memilikinya. Namun, tak semua mutasi gen mengakibatkan kerugian, karena ada juga mutasi gen yang menguntungkan. Perubahanjenis basa nitrogen pada rantai nukleotida disebut juga pergeseran tautomerik (tautomeric shift). Perubahan ini dapat terjadi karena substitusi (penggantian) secara transisi maupun transversi. Substitusi transisi adalah penggantian suatu pasangan basa nitrogen dengan pasangan basa nitrogen lainnya yang sejenis. Contohnya, basa nitrogen pada pirimidin (timin) diganti dengan basa pirimidin lain (sitosin) atau sebaliknya.

PertanyaanMutasi pergantian basa tipe transisi terjadi bila.... basa timin diganti dengan adenin basa guanin diganti dengan sitosin basa adenin diganti dengan guanin basa timin diganti dengan guanin basa sitosin diganti dengan adenin Jawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah gen adalah proses perubahan struktur DNA. Peristiwa mutasi gen dapat terjadi dalam beberapa cara, salah satunya adalah transisi. Transisi adalah pergantian basa nitrogen yang sejenis. Jadi ketikabasa pirimidin diganti dengan pirimidin yang lain atau basa purin ke basa purin lainnya maka ini adalah peristiwa transisi. Contohnya adalah pergantian basa adenin diganti dengan guanin. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah gen adalah proses perubahan struktur DNA. Peristiwa mutasi gen dapat terjadi dalam beberapa cara, salah satunya adalah transisi. Transisi adalah pergantian basa nitrogen yang sejenis. Jadi ketika basa pirimidin diganti dengan pirimidin yang lain atau basa purin ke basa purin lainnya maka ini adalah peristiwa transisi. Contohnya adalah pergantian basa adenin diganti dengan guanin. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!9rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

. 359 334 80 61 291 15 481 74

mutasi pergantian basa tipe transisi terjadi bila